aku


quality:"high">

Senin, April 23, 2012

Meneguhkan Keyakinan Diri

    Kita semua memiliki kemungkinan yang besar untuk mewujudkan cita-cita. Namun, kebanyakan kita tidak mempergunakan kemampuan kita sepenuhnya, karena kta sendiri tidak yakin terhadap kemampuan dan potensi pada diri sendiri, siapa lagi yang dapat kita percayai? Jika kita mmmerasa yakinbkepada orang lain di sekitar kita, mengapa tidak berupaya untuk merasa yakin pada diri kita sendiri? Ketahuilah, hanya diri kita sendiri yang mampu menciptakan apa yang kita inginkan dalam hidup. Kuncinya, kita harus mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan dan harus yakin pada kemampuan kita untuk meraih segala yang kita inginkan. Jassie B.Rittenhouse dalam puisinya :

Aku bartaruh dalam hidup demi satu sen
Dan hidup tak meberiku bayaran yang lebih besar
Bagaimanapun, aku meminta pada sore hari
Ketika tokoku yang sangat kecil
Hidup adalah majikan yang baik & adil
Ia akan memberikan apa yang engkau inginkan

    Ciptakan visi untuk mendukung potensi, salah satu cara untuk mendorong tumbuhnya potensi diri adalah mengembangkan visi. Visi adalah gambaran yang jelas tentang posisi yang kita inginkan di masa depan. Agar memiliki visi yang kuat, kita harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa sesungguhnya yang kita inginkan dalam hidup. Gambarkanlah dalam pikiran segala impian, hasrat, dan cita-cita yang di inginkan. Langkah itu sangat penting untuk mengkristalkan visi kita. Agar visi yang kita susun lebih baik, luangkanlah waktu sebentar setiap harinya untuk mempergunakan imajinasi kreatif kita.

Jangan Pernah Mengeluh

    Perkembangan masyarakat yang semakin maju & makmur di abad ke-21 ini telah mendorong banyak orang untuk bersikap lebih konsumtif dan selalu menginginkan lebih banyak harta. Kenyataan ini membenarkan ungkapan pepatah " Semakin banyak yang kudapatkan, semakin banyak yang kuinginkan". Menginginkan dan mendapatkan, kemudian menginginkan lagi untuk mendapatkan yang lain, selalu begitu tanpa akhir. Itulah siklus keinginan manusia yang tanpa ujung. Selalu saja ada sesuatu yang kita butuhkan untuk memuaskan hasrat dan kkebutuhan. Namun pernahkah kita meluangkan waktu sejenak untuk menerima dan mensyukuri apa yang telah kita miliki?
    Sadarilah, masih banyak orang yang lebih menderita dibanding kita. Ketika mimpi buruk menjadi kenyataan, sa'at nestapa dan penderitaan tiba-tiba datang mengadang, sering kali kita merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia ini. Ada cerita Orang Tua yang kehilangan putri mereka. Gadis berusia 18 tahun itu mengalami kecelakaan sa'at terjun payung di Calagary setahun lalu. Ia meninggal dalam kecelakaan itu. Kedua orang tuanya benar-benar bersedih dan tenggelam dalam duka yang paling dalam. Beruntunglah, putra mereka, Husein dapat menjalankan peranannya dengan baik sebagai penopang dan pemberi semangat bagi orang tuanya. Sa'at itu, keduanya merasa sebagai orang yang paling berduka dan paling menderita di dunia. Namun, beberapa bulan yang lalu, mereka berdua bertemu dengan orang tua yang kehilangan dua anaknya dalam kecelakaan mobil sebulan yang lalu. Pertemuan itu berpengaruh besar terhadap perubahan kondisi batin orang tua yang kehilangan putri mereka. Merek merasa bahagia dan merelakan kepergian putrinya, karena menyadari bahwa masih ada orang lain yang mengalami tragedi yang lebih besar dan lebih menyakitkan dibanding mereka.